“Bersyukurlah”, Maka Hidup Akan Berubah

        Serasa dunia semakin berwarna dikala mata kuliah konsentrasi retorika yang saya ambil semuanya hampir mendalami public speaking, ceramah dan model lainnya yang berhubungan dengan berbicara didepan umum. Berbeda dengan mata kuliah Teknik Khitobah 2 yang justru akhir-akhir ini lebih pada tugas tulis menulis khususnya menulis peristiwa. Selalu terbesit sedikit dalah hati berkata “kenapa harus menulis dan menulis lagi ?”, tetapi segera saya tidak ambil pusing. Bertekad kuat ingin menjadi seperti dosen kebanggan saya yakni Prof.Moh.Ali Aziz,

20150428_141852

“Prof. Ali saat mengajar dikelas retorika” foto by: Trisno K. (28/04)

apapun yang beliau tugaskan, selalu saya terima dengan ikhlas dan lapang dada. Satu hal yang selalu saya tanamkan dalam hati ialah ini semua adalah tabungan saya untuk meraih kesuksesan.

        Pernah suatu ketika, saya bertanya kepada beberapa teman, “Mengapa harus menulis?”, Iqbal salah satu teman baik saya yang sekaligus merupakan ketua Araaita periode 2015-2016 menjawab, “Semua kegiatan itu pasti membutuhkan sebuah tulisan, entah refensi buku, menulis reng-rengan ceramah, ingin menulis buku, mencacat dan lain sebagainya adalah kegiatan yang di sebut dengan menulis, fungsinya selain untuk mengabadikan hal itu penting untuk melatih daya ingat dan mengasah pemikiran kita, siapa tau kita bisa menjadi penulis terkenal apalagi kamu seorang dai, itu sangat penting.” Tidak berbeda dengan Titin yang merupakan teman dekat saya di kelas Jurnalistik menjawab ketika saya bertanya, “Bagaimana mengatasi kemalasan saat menulis?”, lalu gadis berpostur kecil ini menjawab “Kalau malas ya tetaplah menulis !, kalau malas ya dipaksa menulis, karena bisa menulis itu berawal dari kebiasaan kita menulis. Menjadi seorang penulis tidak terlahir dari yang sudah bisa dan tahu teknik menulis, justru berawal dari kata MAU lah seseorang bisa menjadi apa yang dia inginkan”. Wah, saya jadi semakin paham bahwa maksut Prof. Ali memberi tugas menulis adalah beliau ingin mahasiswanya bermulty talent atau serba bisa, tidak hanya menjadi seorang dai saja tetapi juga bisa menjadi seorang penulis, seorang entertain dan lainnya.

        Selasa merupakan salah satu hari dalam seminggu yang sangat indah dan penuh warna bagi saya. Seperti yang sudah-sudah, pada hari tersebut merupakan mata kuliah teknik khitobah 2. Namun pada hari itu juga saya mendapat undangan rapat Himaprodi Komunikasi Penyiaran Islam tepatnya ba’da dzuhur di Aula fakultas dakwah lantai 3 untuk membahas pelantikan pengurus baru periode 2015-2016. Setelah membahas panjang lebar akhirnya rapat selesai dan diakhiri dengan do’a.

        Setelah keluar dari aula, melihat jam dan kaget ternyata jam sudah menunjukkan pukul 12.39 WIB, padahal kuliah masuk pukul 12.20 WIB. “Astaghfirullah saya terlambat” ujarku dalam hati. Bergegaslah lari menuruni anak tangga dan beruntung ruang kelas matakuliah teknik khitobah berada dilantai 2 tidak jauh dari tempat rapat tadi. Perasaanku semakin tidak karuan karena takut jika mendapat hukuman lagi dari Pak Prof (baca: hukuman tak terduga).

        Setibanya didepan kelas kulihat pintu ruang sudah ditutup dan pasti perkuliahan sudah dimulai. Sambil membuka pintu saya mengucapkan salam dan yang terlihat seorang yang sangat tidak asing lagi yaitu seseorang yang biasa dipanggil pak Prof. Merupakan dosen favorit sekaligus kebanggaan saya. Entah mengapa ketika melihat wajah seorang yang sudah berkepala lima itu menunjukkan aura yang sedap dipandang sehingga membuat mata ini terpesona. Segeralah mencium tangannya kemudian beliau bertanya “kamu telat ya Tris?” seketika itu saya merasa akan mendapatkan hukuman, dengan rasa bersalah saya menjawab ”iya prof tadi ada rapat himaprodi KPI”. Dari ucapan tadi ternyata Pak Prof menyadari keterlambatan saya sehingga tidak mendapat hukuman.

        Duduk dibangku barisan kedua dari depan itulah pilihan yang tepat ketika pikiran dalam keadaan kacau balau karena faktor tergesa-gesa di campur dengan takut mendapat hukuman lagi. Alasannya juga waktu itu barisan paling depan sudah penuh dengan teman-teman. Saya duduk disebelah salah satu teman bernama Mahabbah yang merupakan mahasiswi dengan kulit sawo matang, bahkan matang sekali, hehehe. Untuk menghilangkan kekakuan diantara kita, saya mencoba basa-basi dengannya dan mencoba bertanya apakah kuliah sudah dimulai dari tadi. Diluar dugaan saya teryata kuliah ini sudah dimulai 20 menit sebelum kedatangan saya, dan dari keterlambatan itu saya sudah banyak kehilangan beberapa point yang sudah disampaikan Prof Ali.

        John kralik 365 thank you, the years the simple act of daily gratitude change my life yang artinya 365 terima kasih dalam setahun merupakan tindakan sederhana syukur harian yang mengubah hidup saya. Itulah tulisan yang terpampang dipapan tulis berwarna putih kusam yang membuat saya bertanya-tanya maksud dari tulisan tersebut. Tidak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka dan yang terlihat rupanya teman-temanku yang telat yaitu Hakim, Faizin, Hisyam, Handika, dan Mas Ilham (senior pendalaman mata kuliah teknik khitobah 2). Tanpa banyak bicara Prof Ali langsung menyuruh mereka rukuk dan sujud dengan membaca tasbih masing-masing 150, wah ternyata mereka mendapat hukuman lagi alias sujud syukur sesi ke 2. Tanpa berkata-kata serentak menuruti perintah dosen yang selalu berpenampilan rapi itu.

“Saat teman-teman diminta untuk sujud dan bertasbih” foto by : Trisno K. (28/04)

         Kelas pun menjadi hening setelah ada teman-teman yang mendapatkan hukuman dan pembelajaran dilanjutkan, masih mengenai tentang 365 terima kasih. Beliau menyodorkan buku john kralik kepada fajriyah yang merupakan mahasiswi bertubuh gendut untuk membaca judul buku itu. Kemudian beliau menerangkan bahwa dalam menjalani kehidupan seharusnya kita harus membuat orang tersenyum/bahagia salah satunya dengan mengucapkan terima kasih, mungkin ini hal yang remeh tapi dapat membuat orang lain senang atas suatu penghargaan yang kita berikan yaitu dengan ucapan terima kasih. Contoh hal kecil yang biasa kita lakukan ketika ibu memasak untuk keluarga,selayaknya ucapkanlah terima kasih, ketika turun dari angkutan yang kita naiki ucapkan terima kasih kepada sopir, dan lain sebagainya maka hal ini akan membuat orang lain merasa dihargai. Dan ketika kita sudah mampu membahagiakan orang lain maka Allah pasti akan membahagiakan kita baik itu mendapatkan kemudahan di dunia maupun mendapat kebahagiaan diakhirat kelak.

        Dosen pengarang 60 menit terapi sholat bahagia itu berkata “senyum manusia adalah senyum tuhan”. Manakala seseorang bisa membuat orang lain tersenyum maka seluruh pintu kemudahan akan dibuka oleh Allah SWT. tapi tiba-tiba kelas menjadi sunyi “kamu sakit Nitra?” tanya Prof Ali, tentu hal ini membuat semua mata dikelas itu memandang ke arah Nitra galih iman sari seorang mahasiswi pendiam yang duduk dbarisan pojok kanan. Dengan suara yang pelan dia menjawab “iya Prof saya sakit lambung” kemudian beliau bercerita kalau penyakit lambung itu memang berbahaya sulit disembuhkan tapi bisa dicegah “saya doakan semoga cepat sembuh” itulah yang keluar dari mulut dosen yang tinggal di Siwalan kerto.

        Berbicara tentang sakit beliau menceritakan bahwa pernah pergi ke dokter untuk cabut gigi dan kebetulan dokternya itu orang khatolik tapi dia dokter profesional dan hebat karen tahu saat gigi mulai dicabut keluar darah yang menggambarkan kalau saat itu Prof Ali sedang stress, dan memang tidak dapat dipungkiri oleh bapak tujuh anak ini kalau memang dirinya tegang serta stress karena takut untuk disuntik namun ketika diberhentikan untuk mencabut beliau mencoba untuk lebih relax dan tenang dan alhasil ketika pencabutan gigi dilanjutkan ternyata darah yang keluar itu berbeda seperti yang dikatakan dokter gigi tersebut . Dari kejadian itu dapat beliau simpulkan bahwa tidak ada satu kesedihan pun yang tidak berpengaruh pada diri kita.

        Kemudian Prof Ali dengan penuh semangat yang menggelora menunjuk kata gratitude berulang ulang yang menandakan bahwa kita sebagai manusia harus pandai berterima kasih kepada semua orang . tersentak kaget itulah yang saya alami ketika beliau menunjuk dan bertanya berapakah umur saya sekarang, dengan tegas saya menjawab 15 tahun tapi baru ingat kalau itu 5 tahun yang lalu, kemudian menjawab 17 tapi ternyata itu awal kali masuk kuliah sedangkan saya sekarang semester 6, terakhir saya mengatakan umur 20 tahun. Lalu beliau menuliskan umur saya dan menjelaskan bahwa sesorang bisa menulis pada umur 5 tahun jadi jika dikatikan dengan umur saya maka sudah 15 tahun saya sudah bisa menulis, jika dalam buku john kralik 365 thank you mengucakan terima kasih setiap hari selama setahun maka dalam 15 tahun jika saya sudah bertindak seperti itu maka sudah menghasilkan 5.475 terima kasih dalam bentuk tulisan, dan itu pasti membuat orang lain senang serta bahagia tidak hanya itu, dalam 5.475 ucapan terima kasih sudah mampu membuka seluruh pintu kemudahan yang masih tertutup. Itulah penjelasan beliau yang membuat saya merinding mendengarkannya.

        Dosen yang murah senyum ini kemudian berbicara tentang ayat Al-Qur’an yaitu Surah Ibrahim ayat 8 yang artinya “barang siapa yang mensyukuri nikmatku maka akan aku tambah dan barang siapa kufur terhadap nikmatku niscaya adzabku sangat pedih”. Beberapa menit setelah itu beliau menunjuk teman kita yang bernama Hakim, merupakan mahasiswa yang berusaha mencari keuntungan dengan jualan batu akik untuk menulis ayat tersebut dipapan tulis, dengan kebingungan dia berusaha mencari contohnya di hp android miliknya. Kita semua menunggu tapi hakim tetap tidak menulis hingga akhirnya Prof Ali menyuruh untuk duduk. Kemudian sembari menulis ayat tadi beliau juga menjelaskan bahwa Dalil ini membahas tentang apabila bersyukur maka akan ditambah kenikmatan oleh Allah, sungguh dalil ini memperkuat tulisan john kralik gratititude change my life yang berarti terima kasih merubah hidupku.

         Masih membahas tentang berterima kasih, sosok bapak yang sudah banyak merasakan pahit manisnya kehidupan itu bercerita tentang profil dirinya, bahwa beliau dibesarkan dari lingkungan santri hingga menginjak perkuliahan masih berkutat dilingkungan yang masih kental akan nilai agama. Sampai akhirnya beliau lulus dari IAIN Sunan Ampel Surabaya kemudian mengajar pelajaran Bahasa inggris di salah satu SMK swasta yang diipimpin oleh seseorang yang beragama khatolik, disana banyak menemukan sesuatu yang belum beliau rasakan sebelumnya, pemandangan murid yang memakai rok mini dengan dandan yang berlebihan serta murid yang nakal sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. 7 tahun lamanya beliau mengajar disana tanpa rasa bosan hingga sangat akrab dengan pemilik sekolah tersebut, walapun berbeda keyakinan beliau tetap menunjukan rasa saling menghormati selama itu tidak menyangkut ibadah dan akidah.

        Suatu ketika pernah Prof Ali diangkat menjadi dosen dan dan disekolahkan bahasa inggris di Jakarta, saat akan berangkat ternyata sekolah yang beliau ajar dulu mengadakan acara perpisahan dikarenaka begitu dekatnya beliau dengan guru maupun murid yang ada disana, namun disisi lain ketika beliau sudah berada di IAIN tidak ada satu orang yang mengucapkan selamat ataupun sekedar berbasa-basi mengenai pemberangkatannya di Jakarta, padahal beliau adalah salah satu mahasiswa lulusan terbaik di IAIN Sunan Ampel Surabaya.

        Dari kisah diatas beliau berasumsi bahwa semakin seseorang itu santri dan mempunyai ilmu yang tinggi maka semakin tidak tau rasa terima kasih. Karena menganggap orang lain itu berada dibawahnya atau dengan kata lain tidak sebanding dengan dirinya. Mengenai kasus yang seperti ini, penulis juga merasakan hal sama yang sering terjadi wallahu’alam. Dari hal inilah kemudian beliau berpesan kepada kami sebagai calon pendakwah untuk tidak melakukan hal yang seperti itu supaya asumsi yang entah benar atau salah itu bisa dipatahkan.

        Terima kasih atau rasa syukur yang terbentuk dalam diri manusia ada dalam sholat yaitu ketika kita berdiri dan membaca surah Al-Fatiha karena mencakup tentang pujian kita kepada Allah atas segala kenikmatan yang telah diberikan. Al-fatiha merupakan 7 ayat diulang-diulang namun ini masih dalam perbedaan ulama’ karena ada yang menggunakan basmalah ada juga yang tidak menggunakan basmalah namun keduanya sama benarnya, hanya saja kalau memakai basmalah itu memang jumlahnya sudah tujuh ayat

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

tetapi yang tidak pakai basmalah juga benar karena cara membacanya

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Berawal dari Al-fatiha inilah yang seharusnya dipahami dan diamalkan oleh kita sebagai umat islam rasa syukur dan terimakasih harus kita lakukan baik itu habluminallah maupun habluminannas. Syukron.

20150428_141258

“Penulis bersama Sang Inspirator, Prof. Moh. Ali Aziz, M.Ag” Foto by : A. Zein (28/04)

Ingin Menjadi Presenter Terkenal ?, Simak Tips Berikut Ini

Kata Terima kasih dari penulis, mungkin tidak mampu mewakili rasa bahagia serta bangga kepada para pembaca semua. Meluangkan waktu dan selalu setia membaca segala perasaan dan tulisan yang di tuangkan dalam beberapa paragraf dalam blog yang terbungkus dalam seniberdakwah.wordpress.com ini. Kami sadar tulisan yang kami kemas dalam balutan cerita pengalaman yang informatif ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu segala saran dan kritik dari pembaca sangat di harapkan untuk membangun.

Setiap Selasa yang selalu mengandung banyak cerita. Seperti Selasa kali ini masih tetap dengan mata kuliah teknik khitobah 2 yang selalu penuh makna dengan pengetahuan baru dan terkesan menarik sekali. pertemuan kelas retorika kali ini, kedatangan seorang yang sering muncul di layar kaca stasiun televisi pemerintah, TVRI yang bernama Pak Adin.

Merupakan seorang presenter profesional kondang yang sudah bergelut dalam dunia publik speaking kurang lebih 30 tahun. Tentu sudah pasti banyak merasakan asam garam kehidupan dalam dunia mc dan presenter. Pembelajaran kami dengan pak Adin memang bukan kali pertama. Sebelumnya, saya juga pernah merasakan menimba ilmu bersama teman-teman kelas retorika, di kediaman beliau. Namun, untuk kali ini sengaja bapak dengan model tampang agak tua tetapi jiwa mudanya masih sangat membara ini, menyempatkan sedikit waktunya untuk berbagi ilmu dan berdiskusi dengan kami.

Seperti biasa juga, kegiatan belajar mengajar dibuka oleh Prof Ali Aziz dengan membaca do’a yang ditujukan untuk kami sebagai mahasiswanya. Kemudian ditujukan untuk pak Adin yang sudah dianggap sebagai saudara. Tepatnya do’a yang keluar dari lisan beliau ini penuh dengan bahasa yang mendalam, penuh dengan makna sehingga membuat saya terperangah mndengarkan setiap do’a beliau. Seperti yang pernah Rasulullah SAW. Katakan, Kullu kalam addu’a , mengingatkan saya pada Dosen yang saya kagumi ini. Semua perkataannya adalah motivasi dan doa bagi kita semua.

Selesai berdo’a, Pak Prof mempersilahkan Pak Adin untuk menyampaikan materi. Dengan suara yang serak karena memang beliau agak kurang enak badan, Dimulailah membelajaran hari ini dengan sapaan beliau yang lembut, Assalamualaikum wr. wb. Di sisi lain tanpa saya sadari, teman-teman sudah sibuk mempersiapkan handphone masing-masing untuk merekam perkatan Pak Adin. Bahkan salah satu teman saya, Nitra Galih Imansari merekam video Pak Adin dari awal sampai akhir perkuliahan. Dan saya hanya mencatat semua poin – poin penting yang di jelaskan oleh Presenter dengan pembawaan santai itu. Entah apa yang ada dipikiran teman-teman untuk merekam setiap perkuliahan teknik khitobah 2. Apakah ingin mendapat kejelasan ilmu atau untuk mempersiapkan tugas menulis di blog masing-masing. hehehehe… Wallahu a’lam.

Sebelum memasuki materi yang lebih mendalam beliau memberi pengantar bahwa banyak para presenter atau pun pembicara di stasiun televisi swasta tidak berangkat dari disiplin ilmu yang ada. Melainkan berangkat dari seorang publik figur yang memang sudah dikenal banyak orang sehingga dituntut untuk bisa bicara didepan umum walaupun itu secara spontanitas. Dari keberanian dan pengalaman yang ada, akhirnya membuat hal itu tidak begitu dipermasalahkan.

Namun bagi mereka para praktisi yang sudah pengalaman tentu hal ini adalah sebuah pengetahuan yang perlu diluruskan dan dibenahi agar sesuai dengan etika yang ada dalam pembelajaran publik speaking. Sebab, seorang pembicara di media televisi menjadi sorotan semua orang yang ada di tanah air dan ketika ada perkataan yang kurang sesuai, maka bisa jadi akan dipermasalahkan sampai rana meja hijau.

Bapak berkacamata yang hobi menyanyi itu sedikit menjelaskan bahwa seorang presenter harus bisa bernyanyi, karena hal ini berpengaruh kepada artikulasi, intonasi, rendah tinggi suara. Seluruhnya itu sangat menentukan dan berujung pada keindahan dalam bertutur kata. Satu hal lagi yang tidak boleh di lupakan oleh speaker atau pembicara adalah attitude. Tidak hanya berbicara mengenai tingkah laku tetapi sebagai seorang muslim, mempunyai akidah yang baik dan keimanan yang kuat. Karena tidak sedikit publik figur terjerumus ke dalam hal-hal negatif , yang bisa merusak karir dan masa depan. Beliau juga memiliki keinginan, Mahasiswa UIN Sunan Ampel bisa menjadi presenter yang berbeda dengan presenter pada umumnya. Yang dapat menjadi contoh publik figur yang baik bagi pemirsanya.

Banyak hambatan dari seorang pemula dalam berbicara salah satu nya adalah rongga mulut yang tidak biasa dilatih. Sehingga yang keluar dari mulut tidak jelas. Ini membicarakan soal artikulasi. Cara menanggulanginya adalah dengan sering berlatih berbicara dengan membuka lebar rahang mulut. Sebab, dengan membuka lebar rahang kita, akan mempengaruhi kelenturannya. Sehingga setiap kata yang keluar akan terdengar jelas. Selain itu masalah lain yang taidak kalah penting adalah tinggi rendahnya nada suara atau intonasi, yang bisa dirubah dengan cara berlatih berbicara keras. Hal ini dilakukan Pak Adin ketika beliau berada di Tanjung Kodok Lamongan, Jawa Timur. Beliau melati suaranya agar tetap terlihat jelas meskipun di barengi oleh suara derasnya gemuruh ombak. Dengan latihan ini, akan meninggikan suara kita naik beberapa oktaf .

Hal lain yang perlu diperhatikan oleh seorang pembicara ialah harus bisa control mic. Mungkin hal ini kelihatan remeh, namun tidak dapat dipungkiri bahwa seorang pembicara dimanapun ia berada, apalagi public speaking selalu menggunakan mic. Jika kita tidak bisa mengontrol mic dengan baik, maka suara yang terdengar ditelinga pendengar akan terdengar tidak enak. Entah itu terlalu keras ataupun terlalu kecil. Jika kualitas mic dan soundnya bagus maka jarak antara mulut dan mic harus agak jauh, namun jika kualitas mic dan sound jelek maka mic haru lebih didekatkan ke mulut kita. Alasanya, karena tingkat kepekaan mic berbeda-beda tergantung kualitasnya. Sedikit pengetahuan saja bahwa Mic umum yang biasa digunakan akan lain dengan mic yang biasa digunakan broadcast seperti televisi dan radio yang tingkat kepekaannya lebih tinggi.

Membagi sedikit pengalaman yang saya dapat pada perkuliahaan Mc dan Protokoler dengan dosen pengampu Ibu Endang setiap hari Senin Sore, Mata kuliah dengan 3 sks ini cukup membuat saya menimba banyak pengetahuan baru seputar teknik menjadi seorang dai, mc, presenter dan lain sebagainya. Serta dalam mata kuliah tersebut juga di ajarkan mengenai teknik mengatur acara. Dari mulai mengatur tempat duduk, penyambutan tamu, intinya segala yang terjadi dari awal acara sampai berakhirnya acara. Dalam mata kuliah yang di bawakan oleh Bu Endang ini juga wajib selalu ada mic dan sound serta lcd dan laptop juga harus selalu stand by. Bu Endang juga mengajarkan kita tata cara memegang mic, control mic sampai dengan menemukan 5 suara kita yang di perlukan dalam berbagai acara. Seperti suara biasa, suara mc, suara megah dll.

Tidak lupa pula, di setiap pertemuan juga Bu Endang selalu merekam suara awal kita, sampai suara yang awalnya terdengar mendengung, cadel, cempreng dan sebagainya itu hilang. Intinya setiap akan di lakukan pertemuan kelas, semua mahasiswa di wajibkan untuk berlatih dengan teman kelompoknya atau dengan langsung bertemu dengan beliau.

Kembali dengan pembahasan yang di sampaikan oleh Bapak dengan beraksesoris dua buah batu akik di tangan kanan dan kirinya itu berkata, “seorang presenter televisi yang layak selain ditinjau dari aspek suara yang indah juga ditunjang dengan penampilan fisik yang pas dikamera”. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa dalam dunia pertelevisian yang paling diutamakan adalah fisik atau biasa di sebut berpenampilan menarik.

Pengalaman lagi yang di bagikan Bapak Adin adalah beliau pernah disuruh oleh salah satu produser TVRI, untuk mencari seorang presenter pengisi salah satu acara dan akhirnya mendapatkan seorang presenter radio El victor yang terkenal dengan suara dan kepiawaian-nya dalam berbicara. Akan tetapi sangat disayangkan setelah tiga kali tampil langsung diberhentikan karena faktor wajah, dan ini sangat mempengaruhi keminatan penonton. Kebiasaan-kebiasaan yang jelek juga tidak boleh dilakukan, yang terkadang ini tidak disadari oleh kita, seperti sering mengedipkan mata, melet-melet, atau sering menggerakkan kepala. Kebiasaan ini harus segera dihilangkan.

Tips-tips yang saya dapat dari perkuliahan Bu Endang, yang bisa saya bagi kepada para pembaca semua adalah bagaimana menghilangkan demam panggung atau grogi, kebiasaan sering mengedipkan mata atau sering menggelengkan kepala adalah simak berikut ini.

Tips Menghilangkan grogi dan masalah panggung lainnya :

  1. Lakukan senam muka dan badan dari mulai menggerakkan satu demi satu anggota tubuh secara berkala dan istiqomah, di awali ndengan latihan pernafasan, olahraga secara teratur. Cara ini bermaksud untuk melenturkan sendi-sendi yang terlalu tegang atau kaku ketika berhadapan dengan orang banyak.
  2. Lakukan latihan berbicara per suku kata secara di tekan, lakukan perlahan lahan, jika sudah lancar, lakukan dengan cepat. Hal ini di maksudkan untuk melatih mulut kita agar tidak terbata-bata atau yang biasa di sebut
  3. Lakukan latihan di depan kaca atau di hadapan teman, hal ini di maksudkan agar setiap kesalahan dapat di ketahui dan di perbaiki.
  4. Yang terakhir adalah lakukan latihan-latihan tersebut setiap hari, insyallah semua permasalahan dapat di atasi.

Pak Adin juga mnjelaskan bahwa dalam kita berbicara harus diolah mana yang harus ditahan, mana yang harus ditekan, mana harus tinggi, dan mana harus rendah dan semua itu harus latihan keras untuk mengolahnya. Karena dalam berbicara itu harus orisinilitas dan tidak dibuat-buat, inilah yang sulit untuk ditemukan oleh seorang pembicara. Bahkan beliau memaparkan bahwa dirinya pernah mengikuti IDMI (Ikatan Da’i Muda Indonesia) dan hasilnya hampir 60% meniru gaya dan suara K.H Zainudin MZ. Mungkin untuk pemula memang diperbolehkan meniru gaya dan suara idolanya namun setelah kita bisa mendapatkannya kita harus sedikit memodifikasinya agar tidak sama persis. Karena seorang pembicara yang selelu di ingat oleh pendengarnya ialah ciri khas dari suara dan gayanya yang berbeda dengan lainnya.

Seorang pembicara juga harus mengetahui tentang macam-macam pernapasan, karena suara yang keluar dari tenggorokan dan mulut kita juga dipengaruhi oleh pernapasan. Jika tidak menguasai pernapasan maka dia akan berbicara dengan nafas terengah-engah dan akan mengganggu pendengaran audiens apalagi jika micnya itu berkwalitas bagus maka nafas kita akan semakin terdengar bergemuruh. Pernafasan yang digunakan pembicara sebaiknya pernafasan perut yaitu udara yang kita hirup melalui hidung kita simpan diperut sampai mengembung lalu kita keluarkan lewat mulut secara perlahan. Dengan cara iniloah nafas kita bisa menjadi panjang dan berbicar pun menjadi lebih jelas. Selain itu presenter juga harus berpenampilan rapi, bersih, wangi. Agar sedap dipandang mata. Karena hal ini juga mempengaruhi penilaian pemirsa.

Ketika kita ingin menjadi presenter di dunia Televisi maka kita harus setiap saat mengenali kamera. Yang merupakan alat yang canggih dengan menyuguhkan segala yang ki8ta lakukan dan tidak pernah mebnipu selam tidak di edit. Dalam menghadapi kamera ini ialah kita harus menatap kamera dengan penuh keyakinan, karena ekspresi wajah kita akan tergambar jelas di Televisi kalu kita sedang ragu, dan seorang host atau presenter tidak boleh begitu. Kita harus yakin kepada diri kita, kalau kita sendiri sudah tidak yakin kepada diri sendiri maka sulit kita untuk meyakinkan orang lain.

Selain yang dijelaskan itu semnua yang paling penting harus dimiliki seorang presenter televisi yang nantinya akan menjadi publik figur adalah akhlak yang baik. Apalagi lulusan dari UIN SUNAN AMPEL yang kajian keislamannya tidak diragukan. Karena jika akhlak yang baik tidak ada dalam diri kita, maka yang ada hanyalah kerusakan, berbicara tentang kerusakan, bapak dengan dua orang anak itu pernah mengalami pengalaman yang tak terlupakan saat pertama kali di Surabaya. Pernah suatu ketika beliau bersepeda mengelilingi surabaya dan melewati Dolly disitu pak Adin digoda oleh para (WTS) wanita tuna susila untuk ditawari mampir. Para WTS itu memanggil Pak Adin “ayo mampir om, udah lupa ta” sontak Pak Adin kaget karena merasa tidak kenal dengan wanita itu. Sampai dikontrakan beliau cerita ketemannya hingga akhirnya tahu kalau jalan yang ia lewati itu adalah lokalisasi Dolly.

Setelah selesai menyampaikan materi sputar presenter panjang lebar kemudian pak Adin mengakhirinya dengan mempersilahkan teman-teman apabila ada pertanyaan. Kelas kemudian menjadi sunyi karena tidak ada pertanyaan tetapi tidak lama kemudian salah satu teman yang bernama Diana bertanya, memulai dengan salam namun Pak Adin menyuruh untuk diulangi karena tidak jelas, sampai salam ketiga baru terdengar jelas. Mahasiswi bertubuh agak gemuk ini bertanya tentang bagaimana suara yang cocok untuk presenter atau host. Pak Adin tidak langsung menjawab melainkan malah menyuruh Diana untuk langsung praktek menjadi presenter dengan tema yang sudah dipersiapkan. Dengan wajah agak keberatan dia langsung maju dan praktek, setelah selesai teman-teman disuruh komentar satu-persatu. Banyak sekali masukan untuk Diana yang gunanya untuk membangun.

Berawal dari Diana inilah kemudian kita semua disuruh maju satu-persatu untuk praktek menjadi presenter. Semua teman-teman mempersiapkan temanya dan berlatih dengan suara yang lirih. Kemudian salah satu teman kami yaitu bernama M. Fathur rahman hakim tidak mempersiapkan, padahal dia anak yang cerda tapi sayang karena dia terlalu percaya diri yang berlebihan serta meremehkan akhirnya dia tidak bisa bicara di depan kelas lalu dia ditegur oleh Pak Adin agar tidak mengulangi perbuatannya. Satu hal yang sangat saya ingat perkataan Pak Adin bahwa walaupun sangat pintar tapi kalau sombong dan meremehkan sesuatu pasti akan mengalami kehancuran. Semoga kita dihindarkan dari sifat sombong. Amiin…

Kali ini giliran saya tampil, dengan hati yang deg-degan saya maju kedepan dengan membawa teks yang sejak awal kuliah saya pegang. Setelah tampil saya pasrah tentang komentar apa yang saya dapatkan, yang penting sudah berusaha. Dan memang betul setelah semuanya tampil kini mendengar komentar dari Pak Adin. Kata beliau semuanya sudah bagus karena berani tampil maju kedepan walaupun suara memang masih harus dilatih. Ada beberapa yang sudah bagus tapi tidak disebutkan oleh beliau, mungkin takut karena merasa sudah bagus jadi malas berlatih. Lalu ada yang secara fisik sudah layak masuk kamera seperti mas ilham tinggal diasah lagi suara dan pola tutur katanya. Kemudian pak Adin menunjuk kearah saya seraya berkata “kalau yang gendut itu lebih cocok ikut stand up comedy” karena begitu tampil saja sudah membuat orang tersenyum. Seketika itu juga saya malu dan tersenyum dengan berkata dalam hati “alhamdulillah tidak masalah saya jadi apa yang penting bisa berbicara didepan umum serta bermanfaat bagi orang lain”.

CONTOH NASKAH PEMBAWA ACARA (DEBAT KANDIDAT) LIVE

RUNDOWN DEBAT CALON GUBERNUR JATIM SURABAYA, 19 JULI PUKUL 19.05-21.00 WIB HOTEL MAJAPAHIT SURABAYA

OBB

OPENING

SELAMAT MALAM PEMIRSA // SEBAGAI WIJUD KOMITMEN KAMI // THE ELECTION CHANNEL / REFERENSI PEMILU INDONESIA / METRO TV MALAM INI MENGHADIRKAN … DEBAT KANDIDAT CALON GUBERNUR JAWA TIMUR //

(tepuk tangan…)

DEBAT CALON GUBERNUR JAWA TIMUR MENJADI SANGAT ISTIMEWA / KARENA DI GELAR DI HALAMAN TUGU PAHLAWAN SURABAYA // TUGU PAHLAWAN MERUPAKAN SIMBOL PERJUANGAN AREK-AREK SUROBOYO / SAAT MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DALAM MOMEN BERSEJARAH 10 NOVEMBER 1945 //

ACARA INI TERSELENGGARA BERKAT KERJASAMA ANTARA METRO TV / KPU PROVINSI JAWA TIMUR / DAN HOTEL MAJAPAHIT SURABAYA // ACARA YANG DI SIARKAN SECARA LANGSUNG INI DI RELAY OLEH TVRI SURABAYA / DAN RADIO REPUBLIK INDONESIA SURABAYA //

SEBELUM DEBAT CALON GUBERNUR KITA MULAI / SAYA PERSILAHKAN KETUA KPU PROVINSI JAWA TIMUR / BAPAK WAHYUDI PURNOMO / UNTUK MEMBERIKAN KATA SAMBUTAN…

SAMBUTAN KETUA KPU PROVINSI JATIM WAHYUDI PURNOMO 2 MENIT

ANDA SEMUA WARGA JAWA TIMUR / DAN PEMIRSA YANG HADIR DI SINI / TENTUNYA TIDAK SABAR BAGAIMANA 5 PASANGAN KANDIDAT GUBERNUR JAWA TIMUR / BISA MEYAKINKAN ANDA BAHWA MEREKALAH YANG LAYAK MEMIMPIN JAWA TIMUR 5 TAHUN MENDATANG…//

KAMI PANGGIL PASANGAN KANDIDAT NOMOR URUT PERTAMA / PASANGAN KANDIDAT GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR CHOFIFAH INDARPARAWANGSA – MUJIONO…/// (yel..yel)

PASANGAN BERIKUTNYA NOMOR URUT DUA / KANDIDAT GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUCIPTO – RIDWAN HISYAM…///

PASANGAN NOMOR URUT TIGA ADALAH KANDIDAT GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR / SUNARJO – ALI MASCHAN MUSA…//

BERIKUTNYA PASANGAN NOMOR URUT EMPAT / KANDIDAT GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR ACHMADI – SUHARTONO..//

DAN TERAKHIR / PASANGAN NOMOR URUT LIMA / KANDIDAT GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUKARWO – SYAIFULLAH YUSUF…//

SIAPA MEREKA / DAN MEREKA MELAJU MELALUI KENDARAAN POLITIK APA / KITA SIMAK TERLEBIH DAHULU PAKET PENGANTAR BERIKUT INI…//

(ROLL PKG PROFILE)…3.5 menit

UNTUK MEMBANTU ANDA MENGOREK SEJAUH MANA KOMPETENSI POLITIK DAN INTEGRITAS PASANGAN KANDIDAT MEMBANGUN JAWA TIMUR KE ARAH YANG LEBIH BAIK// SUDAH HADIR TIGA PANELIS//

MEREKA ADALAH

PRAKTISI PERS/ DAHLAN ISKAN/

PAKAR POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA/ DANIEL SPARRINGGA/ DAN SOSIOLOG UNIVERSITAS AIRLANGGA/ SUTANDYO WIGNYOSUBROTO

SELAMAT MALAM SEMUANYA…///

SEBELUM KEPADA PANELIS/ SAYA INGIN MENGAJUKAN PERTANYAAN DULU KEPADA MASING-MASING KANDIDAT…// WAKYU YANG KAMI SEDIAKAN 1 SETENGAH MENIT ATAU 90 DETIK//

(meutya bisa memfollow up question)

BERANIKAH ANDA MEMBUAT KOTRAK POLITIK DAN APA BENTUK KONTRAK POLITIKNYA / JIKA ANDA TERPILIH SEBAGAI GUBERNUR…//

TREASER: BAGAIMANA PARA PANELIS MENGUJI KOMPETENSI PASANGAN KANDIDAT/ DEBAT CALON GUBERNUR JATIM AKAN KEMBALI SESAAT LAGI…// TETAPLAH BERSAMA KAMI…//

SEGMEN 2: UJI PANELIS 1 DAHLAN ISKAN (12 menit)

PADA SEGMEN INI PANELIS MEMBERIKAN PERTANYAAN KEPADA MASING-MASING KANDIDAT (DIMULAI DARI KANDIDAT 2…) WAKTU YANG KAMI SEDIAKAN UNTUK MENJAWAB 2 MENIT//

SEGMEN 3: UJI PANELIS 2 DANIEL SPARRINGA (12 MENIT) IDEM

DIMULAI DARI KANDIDAT 3

TREASER: JANGAN KEMANA-MANA/ KARENA SETELAH HEADLINE NEWS PUKUL 20.00 WIB/ DEBAT CALON KANDIDAT GUBERNUR JATIM AKAN KEMBALI…//

SEGMEN 4: UJI PANELIS 3 SUTANDYO WIGJOSOEBROTO (12 MENIT)

DIMULAI DARI KANDIDAT 4

SEGMEN 5: TANYA JAWAB ANTAR KANDIDAT (11 MENIT)

SEGMEN TANYA JAWAB/MASING-MASING KANDIDAT DIBERI KAWTU 1 MENIT UNTUK MENJAWAB

DI MULAI DARI KANDIDAT 5 (DURASI 2 MENIT) KE 1, 2, 3, DAN 4

KEMUDIAN KANDIDAT 1 TANYA KE KANDIDAT 2, 3, 4, DAN 5

SEGMEN 6: TANYA JAWAB ANTAR KANDIDAT (16 MENIT)

KANDIDAT 2 TANYA KE 3, 4, 5, DAN 1

KANDIDAT 3 TANYA KE 4, 5, 1 DAN 2

KANDIDAT 4 TANYA KE 5, 1, 2, DAN 3

SEGMEN 7: UJI FRASE 3,5 MENIT

PADA SEGMEN INI KAMI MINTA KANDIDAT GUBERNUR UNTUK MENJAWAB PERMAINAN FRASE KATA// APA YANG TERLINTAS DI BENAK KANDIDAT KETIKA SAYA MENYEBUTKAN 10 KATA BERIKUT INI//

SAYA MULAI DARI KANDIDAT LIMA//

CLOSING:

DEMIKIAN DEBAT CALON GUBERNUR JAWA TIMUR MALAM NI//

GUNAKANLAH HAK PILIH ANDA SEBAIK-BAIKNYA/ KARENA SUARA ANDA AKAN MENENTUKAN/ SIAPA YANG BERHAK MEMIMPIN JAWA TIMUR LIMA TAHUN MENDATANG// DARI HOTEL MAJAPAHIT SURABAYA/ SAYA MEUTYA HAFID/ SELAMAT MALAM DAN SAMPAI JUMPA..//

CREDIT TITTLE (40 second)+logo KPU PROVINSI JATIM, KPID JATIM, HOTEL MAJAPAHIT

 

JAKARTA, JULI 2008

MUHAMMAD SAIKHU (08131123639)

MARI MENYIMAK TIPE OTAK ANDA

Sinar matahari yang begitu terik ditambah dengan kemacetan yang selalu terjadi semakin menambah rasa panas di kota yang terkenal dengan nama Surabaya. Ya, Selasaku (14/04) kali ini jauh berbeda dengan minggu lalu. Namun hal ini tidak membuat saya malas untuk memanaskan sepeda motor terlebih dahulu, dan mengajak motor butut ini untuk menimba ilmu ke kampus UIN Sunan Ampel Tercinta. “Semangat! Bismillahitawakkaltu ‘alallah lakhaulawalakuwwatailla billahil ‘aliyyil ‘adzim, Rabbizidni ‘ilma warzukni fahma, amin” Doaku hendak berangkat.

Pasti para pembaca setia sudah tahu kan ? yap, Seperti biasa mata kuliah selasa siang yang setiap minggu selalu membuatku penasaran. Kejutan apa lagi yang di berikan oleh Bapak Dosen tercinta. Apa lagi kalau bukan teknik khitobah 2, mata kuliah yang tidak pernah meliburkan diri. Dari awal sampai sekarang, mata kuliah dengan dosen pembimbing Prof. Dr. Moh. Ali Aziz yang merupakan dosen dengan kredibilitas tinggi, disiplin dan suka memotivasi mahasiswa. Allah, semoga saya selalu mendapat berkah dari beliau.

Kondisi kelas yang di isi sekitar 19 mahasiswa tersebut, mengikuti perkuliahan setiap harinya dengan santai tetapi tetap serius. Padahal, Prof. Ali orangnya sangat santai dan mencair sekali dengan para mahasiswa. Beliau berbeda, memiliki wibawa tinggi yang membuat mahasiswa enggan meremehkan beliau bahkan sangat disegani. Saya pun sepakat. Keistimewaannya lagi yang di miliki kelas teknik khitobah 2 ini adalah, terdapat tugas dan praktek setiap minggunya. Maksudnya untuk terus mengasah kemampuan mahasiswa.

Setelah kurang lebih 20 menit bercengkrama dengan panasnya matahari dijalanan, akhirnya saya sampai di kampus tercinta. Saya parkirkan sepeda motor di bawah pohon tua, reot dan rimbun tetapi meneduhkan semua yang ada di bawahnya. Seperti filosofi diri yang semakin dewasa kemudian tua termakan usia, pilihannya tinggal menjadi orang yang mencari keteduhan atau menjadi yang meneduhkan. Lalu, Sedikit kulirik kaca spion, kuarahkan pandanganku kearahnya seraya mengusap wajah yang sedikit kusam karena pancaran sinar matahari tak lupa juga merapikan rambutku sambil berkata“saya sudah siap untuk kuliah”.

Setibanya didepan kelas kubuka pintu dengan mengucapkan “Assalamualaikum”, tapi yang terlihat hanyalah sosok lelaki dengan postur agak gemuk. Ternyata yang mengisi mata kuliah hari ini adalah Pak Faqih (baca: Ketika Sang Motivator Mengisi Kelasku). Sedikit saya bertanya-tanya dalam hati “kemana kah gerangan dosen yang saya banggakan itu?” bukan berarti saya tidak bangga dengan Pak Faqih. Justru saya amat bangga, beliau adalah salah satu mahasiswa Prof. Ali yang sukses. Segera saya hilangkan pikiran itu karena walaupun tidak ada Prof Ali, masih ada Pak Faqih yang siap memberikan ilmunya kepada saya dan teman-teman hari ini.

Favorit saya adalah selalu memilih duduk dibangku paling depan, entah kenapa berbeda dengan kebanyakan teman-teman. Alasannya sederhana, karena saya tahu Pak Faqih ini adalah dosen yang pintar dalam berkata-kata. sehingga mudah diterima dan dipahami maksudnya. Mungkin karena jam terbang yang tinggi membuat beliau mudah untuk menyampaikan sesuatu ke pendengar.

Materi kuliah kali ini membahas tentang fungsi dan bagian dalam otak manusia, atau dengan bahasa lain memahami dan mengenali mesin kecerdasan manusia. Seperti yang diterangkan beliau, otak manusia dibagi menjadi 5 bagian yaitu otak kiri atas, otak kiri bawah, otak kanan atas, otak kanan bawah, dan otak tengah.

foto by stifinjogja.blogdetik.com
foto by stifinjogja.blogdetik.com

Berdasarkan teori belahan otak dalam buku kubik leadership ada 5 kecerdasan manusia yaitu:

  1. Sensing untuk belahan otak kiri bawah, beberapa ciri khasnya adalah ulet, cara kerjanya teratur dan bekerja secara efisien, pandai dalam ketelitian kerja, mencari fakta dan pengalaman pribadi. Orientasi kerja benda dan materi. Orientasi kerja benda atau materi. Perannya player, yielding, kunci suksesnya meningkatkan skala dan waktu.

  2. Thinking untuk belahan otak kiri atas mempunyai sifat pandai, cara bekerja mandiri, terbiasa efektif, mencari data, mengandalkan analisis. Orientasi kerjanya proses dan sistem, mempunyai peran controller, ekspektasi managing. Kunci suksesnya mengefektifkan sistem

  3. Intuiting untuk belahan otak kanan atas mempunyai sifat kreatif, cara bekerjanya variatif, terbiasa solutif, pandai berinovasi, mencari pola, mengandalkan intuisi. Orientasi kerja ide dan kreativitas, peran infitator, ekspetasi Kunci sukses mengkapitalisasi aset.

  4. Feeling untuk belahan otak kanan bawah sifatnya empatik, cara bekerjanya bersama terbiasa persuasif, pandai membangun hubungan. orientasi kerja orang dan hubungan. Peran supporter, ekspektasi leading. Kunci suksesnya menempa orang.

  5. Instink untuk bagian otak tengah: altruis, cara bekerjanya spontan, terbiasa responsif, pandai dalam hal-hal yang lebih taktis, mencari ringkasan, mengandalkan kesigapan, orientasi kerja peran dan perlibatan. Ekspektasi contributing dan memperlacar hubungan.

Pola Komunikasi Anda

THINKING

Bicara konsekuensi, fokus pada pekerjuaan logis

INTUITING

Bicara kemungkinan, fokus pada solusi imaginatif

SENSING

Bicara pengalaman, fokus pada fakta pragmatis

FEELING

Bicara perasaan, fokus pada orang bombastis

Kekuatan anda

THINKING

Sistematis, kuat pada analiais dan logika, problem solving, management, metode diskusi, dan simulasi

INTUITING

Imajinasinya liar, entepreneurship, gagasan baru, perubahan, kreativitas, metode sosio drama dan petualangan

SENSING

ATM, kekuatan pada tampilan materi dan pendukungnya serta pengalaman, metode penggunaan alat & demonstrasi

FEELING

Story telling, menyentuh hati, renungan, berurai air mata, inspirasional, bombastis, leadership, metode ceramah

Dari semua yang telah dipaparkan diatas, Pak Faqih sendiri lebih condong ke otak kanan atas atau yang disebut intuiting. Ada pengalaman menarik yang beliau ceritakan kemada kami yaitu pernah suatu ketika mengadakan pelatihan, telah mengkonsep sedemikian rupa sampai mendatangkan pembicara untuk mengisi motivasi, akan tetapi diluar dugaan pada saat itu juga mengalami pemadaman listrik.

Keadaan menjadi semakin kacau ketika diketahui ternyata sang pembicara terbiasa menjelaskan dengan metode slide yang harus terhubung dengan LCD. “saya tidak bisa menerangkan tanpa LCD pak Faqih” ujar pembicara tersebut. Sontak hal ini membuat seluruh panitia panik dan sedikit suasana memanas.

Akhirnya dengan tanggap pak Faqih merubah konsep yang tadinya diisi dengan motivator diubah menjadi tadabur alam dengan mengajak peserta turun dan duduk ditepi sungai untuk merasakan keindahan alam dan dinginnya udara malam. “Itulah kehebatannya orang intuitng” kata beliau. selalu mempunyai ide dan hal-hal yang baru karena intuiting itu liar, segala sesuatu yang tidak mungkin bisa jadi mungkin oleh orang intuiting.

Namun terlepas dari itu semua baik antara thinking, sensing, intuiting, feeling, dan insting, semuanya mempunyai sebuah kekuatan yang besar jika dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Karena kelima bagian ini mempunyai kekurangan dan kelebihan tergantung cara kita memanfaatkannya.

Sedangkan penulis sendiri lebih condong ke arah feeling yaitu perasaan empatik. Apa yang saya kerjakan selalu berorientasi kepada hubungan dan orang. Seseorang yang mempunyai sifat feeling mempunyai karakter yang romantis. Karena keahliannya memikat hati orang lain, tipe feeling ini disukai banyak orang dan mudah menjadi seorang pemimpin. Terbukti bahwa para presiden kita juga ada yang mempunyai karakter feeling, salah satunya adalah Ir. Soekarno selain mampu memikat hati rakyat Indonesia presiden kita ini juga sangat mahir dalam memikat hati kaum hawa.

Setelah menjelaskan tentang kesemua belahan otak kini pak Faqih menjelaskan tentang memahami dan mengenal gaya komunikasi anda atau dalam dunia pendidikan sekarang dikenal dengan istilah modalitas belajar VAK, yaitu Visual, Auditori, dan Kinestetik.

  1. Tipe visual: mereka lebih mudah menyerap informasi/pengetahuan dengan pengelihatan visual

Ciri-ciri orang visual

  • Suka menyela pembicaraan orang lain, penuh energi, dan berbicara dengan nada tinggi

  • Mengambil keputusan berdasarkan apa yang mereka lihat

  • Berkomunikasi dengan tipe visual, kita harus memvisualisasikan keadaan, buat mereka MELIHAT apa yang kita katakan

Pilihan kata orang visual antara lain:

  • Melihat – memperhatikan                     – menonton

  • Menunjukkan – memandang                          – membayangkan

  • Mewarnai – penglihatan                           – sudut pandang

  1. Tipe auditori: mereka lebih mudah menyerap informasi atau pengetahun dengan cara diceritakan atau dijelaskan orang lain

Ciri-ciri orang auditori:

  • Lebih suka mendengarkan dari pada berbicara

  • ketika bicara biasanya menggunakan variasi warna suara

  • Jika kita berbicara dengan orang tipe auditori harus pelan dan teratur.

Pilihan kata orang tipe auditori:

  • Dengarkan – mendengarkan                      – mengatakan

  • Bunyi – kegaduhan                            – kesunyian

  • Nada – ritme                                      – bicara

  1. Tipe kinestetik: mereka akan lebih mudah menyerap informasi atau pengetahuan dengan cara melibatkan gerak dan menyentuh perasaan mereka.

Ciri orang kinestetik:

  • Lebih mengutamkan perasaan

  • Keputusan yang diambil banyak didasari oleh perasaan dan emosi

  • Berkomunikasi dengan tipe ini sebaiknya kita harus membuat mereka merasakan apa yang kita katakan.

Pilihan kata orang kinestetik:

  • Merasa – emosi                                     – tenang

  • Frustasi             – tertekan                                 – mau

  • Gugup – kesepian                                – santai

Dengan kita mengetahui mesin kecerdasan dan gaya komunikasi maka hal ini sangat membantu kita dalam menunjang potensi yang ada dalam diri kita, sekaligus memperbesar peluang keberhasilan kita dalam berdakwah. Karena kita bisa menyesuaikan dan menggunakan modal karunia yang diberikan Allah sehingga bisa digunakan dalam menghadapi karakteristik audiens yang berbeda-beda.

Perkuliahan tekhnik khitobah 2 ini memberikan pengetahuan yang tidak saya ketahui sebelumnya. Saya rasa ini adalah suatu pengetahuan yang amat berharga. Tak henti-hentinya saya bersyukur kepada Allah, mentakdirkan saya di bimbing orang-orang hebat seperti beliau. Insyallah dan atas ridha Allah, saya bisa menerapkan ilmu-ilmu yang di ajarkan beliau dan para pembimbing-pembing kami. Semoga setiap pertemuaan selalu mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang luas serta bermanfaat. Dan satu lagi saya berdo’a kepada semua guru kami terkhusus prof Ali Aziz dan Dr. Faqih syarif agar selalu diberikan kesehatan serta umur panjang yang bermanfaat dan berkah, agar selalu bisa membimbing manusia kejalan yang benar. Amin ya rabbal ‘alamin.

KETIKA SANG MOTIVATOR MENGISI KELASKU

Bangun tidur hari ini masih terasa sekali kantukku, bergegas aku mengambil air wudhu untuk sholat subuh sekaligus menghapus lelahku. Tidak bisa tertutupi, kantuk dan lelahku membuat aku kembali terlelap melanjutkan tidur pagi hari ini. Apalagi cuaca mendung yang mendukung. Sampai tiba-tiba aku terbangun, aku hampir lupa siang ini mata kuliah dosen favoritku.

Selasa siang (7/4), seperti biasanya mata kuliah teknik kitobah 2(dua). Berbeda dengan sebelumnya, keberangkatanku di iringi dengan rintikan hujan yang membasahi bumi, dengan keadaan demikian rupanya, hati kecilku pun tak ingin melepaskan peluang pembelajaran yang istimewa dalam kehidupanku dan menunjang untuk masa depanku. Langkah kaki dengan sepatu basah mengiringi gerak tubuh ini yang basah terguyur hujan, dengan jantung yang berdetak kencang saya merasa ketakutan jika keterlambatan mata kuliah ini terulang lagi.

Ketika saya sudah berhadapan dengan pintu masuk kelas, saya pun semakin merasakan sebuah getaran hati yang semakin kencang, sehingga diri ini merasakan ketakutan. Bahkan rasa ketakutan ini bukan hanya takut karena saya ketinggalan pelajaran, akan tetapi saya amat takut juga membuat sang pembimbing menjadi marah, apalagi beliau adalah sosok dosen yang disiplin dan perlu diteladani hinga mencapai gelar sebagai guru besar ilmu dakwah.

Setibanya dikelas saya merasa terkejut setelah melihat kelas sudah penuh dengan kedatangan kawan-kawan. Pada saat itu ketakutan saya semakin menjadi-jadi, akan tetapi diluar dugaan ternyata saya tidak mendapatkan hukuman “hufft…., Alhamdulillah tidak dihukum” ujarku dalam hati. Walaupun tidak di hukum, di benakku mengatakan di hukumpun tak akan sakit, karena yang ada saya selalu di ingatkan menyebut nama Allah.

Disisi lain mata kuliah kuliah kali ini Prof Ali Aziz tidak sendirian melainkan di dampingi oleh seorang motivator handal sekaligus merupakan mahasiswanya dulu di pasca sarjana UINSA. Bisa dibayangkan betapa dinginnya baju yang basah terguyur hujan ditambah ruangan ber AC membuat semua badan ini tersasa kaku, namun itu semua tidak membuat saya patah semangat karena guru yang ada dihadapan saya adalah orang-orang yang hebat yang mau berkorban membagikan ilmunya kepada saya.

Dari bangku tempat saya duduk yang kebetulan pada hari itu duduk didekat fajriyah seorang mahasiswi bertubuh gendut dan pendiam itu terpampang jelas dari layar LCD bertuliskan “H.I.T” yang merupakan materi yang disampaikan Pak Faqih.

Tidak lama kemudian Pak Prof dengan jenggot menawan itu membuka perkuliahan dengan Al-Fatiha kemudian memperkenalkan sosok pria bertubuh sedikit gemuk dengan kulit hitam manis itu “jadi beliau ini adalah Pak Faqih, seorang motivator handal yang dahulunya adalah mahasiswa saya di pasca sarjana iain pada waktu itu” ungkap beliau.

Setelah bercakap-cakap sebentar untuk menerangkan tentang sosok yang baru pertama kali saya lihat kemudian Prof Ali mempersilahkan pria yang sudah berumur itu menerangkan materinya. Diawali dengan salam dan dengan senyum yang manis pak faqih memulai menjelaskan bahwa untuk menjadi orang sukses maka kita harus menghancurkan penghalang kehidupan, tentu saja ini merupakan katawal dari H.I.T yaitu HANCURKAN PENGHALANG.

Motivator lulusan farmasi UNAIR itu berkata ”menurut anda peghalang kehidupan yang berbahaya itu yang tampak atau tidak tampak?” dengan berbisik teman-teman menjawab” yang tidak tampak” dan memang benar bahwa penghalang terbesar manusia dalam meraih kesuksean adalah penghalang yang tidak tampak.

Penghalang yang pertama adalah pikiran negatif, ketika seseorang mempunyai pikiran negatif sebelum mengerjakan sesuatau sehingga orang itu akan enggan dan tidak mau mengerjakannya biasanya berupa rasa tidak bisa, tidak percaya diri, takut gagal dan lain sebagainya “berhubung yang Mc sedang berhalangan monggo sampean saja yang menggantikan” ujar Pak Faqih memberikan contoh. Dari perkataan beliau, saya merasa tersindir karena saya juga pernah bahkan serng melakukan hal yang seperti itu hehehe…

Dalam penjelasan lain menerangkan bahwa manusia oleh Allah diberikan sifat yang mulia dan manja. Mengapa mulia? Karena saat penciptaan manusia pertama kali yaitu Nabi Adam AS sudah jadi maka semua malaikat bersujud kecuali iblis/setan karena menganggap dirinya lebih sempurna hingga iblis dikeluarkan dari surga tetapi berdo’a meinta diberi umur panjang. Setelah dimuliakn manusia dimanja, segala keinginan Nabi Adam AS dipenuhi namun tidak diperbolehkan oleh allah untuk menyentuh bahkan memakan buah khuldi.

Tentu hal ini membuat iblis yang keluar dari surga memiliki rasa dendam, iri dengki, dongkol sangat tertarik untuk menggoda manusia dengan berbagai cara, salah satunya dengan mnggoda lewat pikiran manusia yang terkadang berlawan. Dengan menggoda melalui pikiran negatif bahwa bua khuldi ini dapat menyebabkan dirimu kekal di surga layaknya malaikat hingga akhirnya Nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan kebumi. Dari hal ini sudsh jelas bahwa pikirian negatif dapat mengahcurkan diri kita sendiri.

Yang kedua adalah usia, dengan alasan usia terkadang orang enggan atau tidak mau melakukan sesuatu untuk melakukan perubahan. Ketika masih kecil kita malas untuk membuat sebuah tulisan karena menganggap kita masih kecil dan ketika sudah dewasa kalau belum bisa membuat tulisan yang bagus kita enggan belajar karena menganggap diri ini sudah tua dan malu untuk belajar.

Yang ketiga adalah kesehatan, dengan dalih kesehatan seseorang juga enggan atau tidak mau melakukan sesuatu untuk meraih kesuksesan. Kalu dengan dalih kesehatan tetap saja dipakai, lalu apakah Gus Dur yang merupakan mantan presiden Indonesia itu juga memakai dalih kesehatan? Tentu saja tidak. Dia tidak mempedulikan kesehatan ketika ia ingin meraih kesuksesan dan bermanfaat bagi orang lain.

Yang keempat adalah IQ atau latar belakang pendidikan. Dengan dalih pendidikan juga seseorang enggan atau tidak mau meraih kesuksesan jika latar belakang pendidikan maka tidak ada seorangt motivator hebat di Indonesia yaitu Andre wongso, yang mana sekolah dasar saja dia tidak tamat, namun dengan kegigihannya ia membuktikan bahwa walaupun tidak mengenyam bangku sekolah dia meraih kesuksesan.

Yang kelima adalah Nasib, dengan berdalih nasib seseorang banyak yang mengnggap bahwa dirinya tidak pernah sukses itu berkat nasib. Padahal ketika seseorang terus menerus beusaha dan tanpa berhenti mencoba maka nasib itu bisa diubah.

Setelah menerangkan huruf H pada kata HIT beliau melanjutkan dengan huruf I yang mempunyai arti Impianmu Tulislah. Agar apa yang ada didalam tulisan kita selalu melihat dan mengingat itu semua hingga akhirnya kita berusaha untuk mewujudkan impian itu. Karena jika kita menulis impian dengan serius dan yakin akan keberadaan yang maha kuasa serta dibarengi dengan usaha yang giat maka insya allah itu semua pasti akan menjadi impian yang menjadi kenyataan.

Yang terakhir dari kata HIT adalah huruf T yaitu, tingkatkan valensi atau jaringan. Dengan mempunya jaringan atau bahasa lainnya adalah mempunyai banyak kenalan maka hal ini dapat memudahkan kita untuk meraih kesuksesan. Karena menurut jamil azzaini dalam konsep ON menyebutkan ada 4 hal meraih kesuksesan :

  1. Vision
  2. Action
  3. Passion
  4. Colaboration

Setelah berbicara panjang lebar akhirnya beliau berpamitan kepada kami karena pada hari itu juga beliau akan mengisi motivasi di daerah Bromo, sangat luar biasa kerja keras pria yang ingin memotivasi 10 juta orang ini. Setelah sudah merapikan barang-barangnya dimeja kemudian beliau mengucap salam kepada kami, tidak lama kemudian sesosok pria muda yang sangat saya kenali itu masuk untuk memberikan payung seraya membawa barang-barang yang tersisa, dan orang itu adalah Mas Amir salah seorang senior saya yang juga konsentrasi retorika.

Sungguh masih banyak lagi yang belum ditulis disini tentang apa saja perkuliahan waktu itu khususnya apa yang telah diterangkan oleh Pak Faqih. Dikarenakan daya serap penulis yang kurang bisa menyerap kata demi kata yang telah terucap dari bibir beliau.

HUKUMAN YANG TAK TERDUGA


Selasa pukul 12.50, tepatnya ba’da dhuhur, ketika sang surya mulai terik menyinari langkah tergesa-gesa, saya sudah tiba di pakiran fakultas dakwah UIN Sunan Ampel Surabaya. Dengan binggungnya mencari tempat parkiran yang sudah penuh, akhirnya saya memutuskan untuk parkir di samping perpustakan yang memang tidak jauh dari fakultas.

Kemudian saya berlari untuk menuju ruang kelas, suara sepatu yang berirama mengikuti langkahku menyusuri setapak demi setapak anak tangga demi mengejar keterlambatan mata kuliah Prof. Ali Aziz. Dosen yang di segani oleh kebanyakan mahasiswa karena penampilan yang berwibawa ini, merupakan dosen teladan berturut-turut sekaligus guru besar dalam bidang ilmu dakwah. Terbesit seketika perasaan saya mulai tidak enak, ada apa ?.

Setibanya dikelas D1.211 saya mengucapkan salam, dosen yang sudah sepuh tetapi masih terlihat berkarismatik, pada hari itu mengenakan baju putih rapi. Tanpa basa-basi langsung berkatalah beliau, “ ayo tris sujud syukur sambil baca subhanallah 200 kali”. Sontak hal itu membuat saya kaget dan tanpa menunggu lama, segeralah saya bersujud dan mengucapkan tasbih seraya merenung atas kesalahan yang saya lakukan. Benar saja firasat yang saya rasakan saat menaiki tangga tadi, baru kali ini saya mendapatkan pengalaman hukuman seperti ini. Entah apa maksutnya, tetapi saya selalu berfikir positif jika beliau yang menyuruh, karena saya percaya, apa yang beliau kata dan perintahkan selama ini akan membuahkan hasil untuk masa depan saya yang cerah dan bermanfaat bagi semua orang.

Setelah bangun dari sujud saya menerima lembaran mata kuliah yang berjudul “pedoman menulis pristiwa”, duduk dan masih termenunglah saya atas kecerobohan ini. Betapa malunya diri ini ketika seorang dosen datang lebih awal dari mahasiswanya. Bagaimana bisa ilmu yang di dapat bermanfaat jika saya saja meremehkan orang yang rela memberikan ilmunya pada saya. Lebih kaget lagi ketika saya bertanya kepada salah seorang teman tentang sejak kapan jam perkuliahan ini di mulai, hampir semua teman sekelas mendapat hukuman yang sama. Astagfirullah, saya merasa berdosa, merasa mendholimi dosen yang saya banggakan.

Hikmah lain yang dapat diambil, bahwa saya bisa membuat sebuah tulisan seperti ini dari pristiwa yang telah terjadi. Terima kasih dosen yang selalu sabar mengahdapi mahasiswanya. Terima kasih atas segala ilmu yang di berikan, Inspirasiku, Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag.

CONTOH TEKS CERAMAH

Assalamu’alaikum wr.wb

Hadirin rahimahumullah

Pada kesempatan kali ini saya akan membawakan ceramah dengan tema KEDUDUKAN UANG DALAM KEHIDUPAN,

Ketika kita berbicara tentang uang maka sungguh keberadaanya sangat dekat dengan kita mulai dari bangun tidur hingga akan terlelap tidur, terlebih bagi ibu rumah tangga yang memang sudah biasa bergelut dengan uang.

Namun para hadirin sebagian masyarakat kita tidak hanya menganggap uang sebagai alat transaksi pembayaran guna memenuhi kebutuhan hidup akan tetapi ada yang menganggap uang adalah prioritas utama dan segalanya, orang-orang seprti inilah yang nantinya bisa menyebabkan kehancuran karena kawan bisa menjadi lawan dan lawan bisa menjadi kawan, demikian dengan halnya penjahat bisa menjadi pejabat dan pejabat bisa bertindak seperti penjahat untuk mencuri uang rakyat.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-anfal 28

وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

“Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah cobaan, dan hanya di sisi Allah-lah pahalah yang besar”

Dari ayat ini sudah jelas bahwa segala yang kita punya termasuk harta/uang dan anak-anak kita hanyalah cobaan. Ketika seorang hamba mampu melewati sebuah cobaan maka yang didapat adalah pahala dan ketika seorang hamba tidak mampu melewati cobaan maka yang didapat adalah siksa.

Kita tengok kebelakang orang-orang yang hidup sebelum kita seperti fir’aun dan qorun merupakan orang-orang yang diberikan kekayaan dan harta yang banyak namun dia melah bersikap sombong hingga Allah memberikan siksa yang pedih dan namanya terukir abadi di dalam Al-Qur’an.

Hadirin rahimahumullah

Kita sebagai umat islam yang hidup dizaman modern ini juga jangan serta merta menolak adanya uang dan mimilih berada dalam garis kemiskinan karena hal ini malah akan menghancurkan peradaban islam itu sendiri dan islam akan selalu ditindas karena sebuah kemiskinan.

Lalu bagaimana caranya menyikapi harta kekayaan yang kita punya. Yaitu dengan cara tidak menjadikan harta kekayaan sebagai tujuan utama karena ketika kita menjadikan harta sebagai sebuah tujuan maka yang didapat hanyalah tujuan yang nisbi dan tidak kekal, namun sebaliknya segala apa yang kita punyai termasuk harta keayaan kita jadikan sebagai sebuah alat untuk menggapai kebahagiaan hidup didunia dan kebahagiaan hidup diakhirat.

Yaitu dengan menyisihkan harta/uang yang kita punya untuk kita berikan kepada orang yang membutuhkan diantaranya fakir miskin, yatim piatu, kaum dhuafa’ dll. Dan ketika kita sudah melakukan itu semua maka sungguh allah akan melipat gandakan rezeki kita selama hidup di dunia dan dan kelak di akhirat akan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah SWT.

 

Akhirul kalam

Wassalamu’alaikum wr.wb

PEKAN KONDOM NASIONAL

 

Gambar

Beberapa waktu lalu, untuk memperingati hari AIDS sedunia, Menteri kesehatan Indonesia mengadakan pekan kondom nasional.

Permasalahannya, pemerintah mengadakan acara bagi-bagi kondom gratis kepada masyarakat luas khususnya mahasiswa. Hal ini di buktikan dengan adanya pembagian kondom secara illegal di depan kampus Universitas Gajah Mada Yogyakarta selasa lalu.

Mengapa demikian ? fakta membuktikan bahwa angka seks bebas dengan peringkat tertinggi di duduki oleh mahasiswa dan setelah itu remaja di bawah 17 tahun. Dan penyebaran virus HIV terbesar di duduki oleh kota Malang, Jawa Timur. Mencengangkan memang tetapi inilah bagian kecil dari carut marut negeri ini.

Menurut saya pribadi, saya tidak menolak dengan adanya pekan kondom nasional untuk memperingati Hari AIDS sedunia. Tetapi saya kecewa dengan tindakannya mengadakan kegiatan membagi-bagi kondom untuk masyarakat. Dimana nilai moral pemerintah ketika kondom secara langsung di bagi dengan gratis. Kondom di jual di mini market saja laku apalagi di gratiskan ? bukan malah mengurangi angka seks bebas malah menghalalkan seks namanya. Saya mendukung dengan maksut pemerintah, cuma caranya yang salah. Karena percuma partikel sperma jauh lebih kecil dari pada partikel karet kondom. Jadi kemungkinan sperma masih bisa menembus kondom. Dan kondom bukan satu-satunya cara untuk mengurangi angka seks bebas atau penyebaran virus HIV. Pemerintah bisa mengadakan seminar-seminar di berbagai tempat, atau sosialisasi dengan menggandeng para mahasiswa. Saya rasa itu cara yang lebih baik.

Dan kritikan saya kepada para demonstran. Mari kita sama-sama membuka mata lebar-lebar, lihat sekeliling kita, lihat kondisi Negara ini ! ketika ada sekelompok orang atau pemerintah yang berusaha memberantas bagian kecil dari masalah di Negara ini, jangan di tentang, jangan di suruh membubarkan. Lihat diri kita yang masih menutup mata tidak peduli dengan semuanya. Saatnya mari kita sama-sama membantu mencari solusi, menyelesaikan satu demi satu permasalahannya.

 

Pertaruhkan Nama UINSA Di Mata Masyarkat

Gambar

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) merupakan perguruan tinggi yang sebelumnya bernama IAIN Sunan Ampel, diresmikan pada tanggal 4 Desember 2013 oleh rektor UINSA Prof. Dr. H. Abd. A’la, M.Ag. UINSA terletak di Jl. A Yani, tepatnya berhadapan dengan Universitas Bhayangkara.

Menanggapi soal perubahan nama ini, menurut sebagian mahasiswanya mengaku tidak keberatan dan berharap semoga dengan nama baru dan wajah baru, UINSA menjadi lebih baik, seperti ujar Trisno salah satu mahasiswa KPI Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, mengaku memilih menimba ilmu di kampus ini karena ingin memperdalam agama islam dan memilih jurusan KPI untuk memperdalam ilmu retorika dalam berdakwah, ketika di tanya bagaimana pendapatnya mengenai perubahan nama IAIN menjadi UIN, ia menjawab dengan santai.

“ya tidak apa-apa yang jelas harapan saya dengan nama baru ini UINSA dapat meningkatkan kualitasnya”.

Meraih lebih sulit dari pada mempertahankan, mungkin tepat jika sebagai kritikan, karena segala memungkinan pasti ada. Tidak menutup kemungkinan bahwa yang baru akan dapat merubah pandangan masyarakat yang sudah terlanjur mengganggap islamnya IAIN hanyalah formalitas saja.

“Pandangan saya begitu karena tingkah laku mahasiswanya belum menunjukkan perilaku sebagai mahasiswa islam”, ujar Budi Utomo salah seorang warga sekitar.

Menoleh ke belakang, masih terngiang tragedi pengrusakan gedung rektorat oleh mahasiswanya sendiri. Dari salah satu problematika yang ada tersebut UINSA di harapkan mampu menjawab tantangan masyarakat dan merubah citra dan mengangkat reputasinya baik di kalangan mahasiswanya sendiri maupun masyarakat luas.

Mendapat Tekanan Masyarakat, Pekan Kondom Nasional Dihentikan (HOW)

Gambar

Hidayatullah.com—Tingginya reaksi masyarakat atas program Pekan Kondom Nasional 2013 membuat Panitia Penyelenggara akhirnya memutuskan membatalkan kegiatan sosialisasi pemakaian kondom (PKN).

“Kami sampaikan bahwa PKN dibatalkan sesuai hasil diskusi Kemenkes dan juga dengan kesepakatan Direktur DKT,” kata Budi Harnanto, Deputi Dukungan Umum Komisi Penanggulangan AIDS Nasional kepada BBC Indonesia, Selasa (03/12/2013).

“Telah terjadi misinterpretasi dan misinformasi terkait tujuan kampanye kondom, sehingga acara dihentikan,” lanjut Budi.

Besarnya tekanan dan kritik menurut pegiat AIDS Dr Sri Pandam Pulungsi, menunjukkan strategi yang dipilih panitia tak tepat.

“Banyaknya protes menunjukkan banyak masyarakat yang belum paham soal kondom, ini yang mestinya digarap. Kalau begini kan malah kontraproduktif,” tambah mantan konsultan AIDS pada WHO ini.

Seperti diketahui, mulai tanggal 1 Desember 2013,  Pekan Kondom Nasional diluncurkan dengan kampanye besar-besaran. Alih-alih ingin mencegah penularan HIV/IDS, panitian membuat sebuah bus berukuran besar yang rencananya akan dibawa berkeliling (roadshow) ke berbagai titik termasuk lokasi umum dan kampus di Jakarta.

Selain melakukan penyuluhan, memberikan kesempatan tes HIV/AIDS gratis, juga sempat direncanakan ada acara pembagian kondom gratis.

Bus berukuran besar bercat merah dengan logo Pekan Kondom Nasional 2013 itu kemudian memantik debatdi sejumlah jejaring sosial karena bergambar bintang iklan kondom Julia Perez dalam busana dan pose seronok.

“Ini jadinya malah seperti menganjurkan hubungan seks bebas,” kritik salah satu Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah, Syafiq Mughni.

Syafiq mempersoalkan akses terhadap kondom yang dibuat mudah bahkan gratis sehingga masyarakat bisa tergoda mencobanya dalam hubungan seksual yang tak terikat pernikahan.

“Kalau tadinya mau berhubungan takut kena HIV/AIDS, sekarang sudah dibilang aman, diberi kondom jadi malah kepengen mencoba”

Selain NU, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Hasyim Muzadi meminta Kementerian Kesehatan RI untuk menghentikan kegiatan yang dinilai justru member kesan melegalkan seks bebas ini.

“Pekan Kondom Nasional, saya minta dihentikan, kenapa? Dengan alasan apapun untuk memberikan edukasi tentang seks, tidak bisa dihindari kesan bahwa itu justifikasi terhadap free sex (seks bebas, red.) itu,” katanya dikutip Antara di Purwokerto, Selasa.

Menurut dia, jika ingin menghentikan HIV/AIDS dan sebagainya, semestinya dilakukan dari hulunya, tidak dari hilirnya.

“Dari sistem pendidikannya, dari sisi budayanya. Bukan anak sudah terjerumus, kemudian sekalian dikasih kondom, saya tidak setuju dan hal itu harus dihentikan,” kata mantan Ketua PBNU ini.

Gerakan penolokan juga dating dari berbebagi elemen kampus, mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan.

Menariknya, ketika polemik muncul di masyarakat, pihak-pihak terkait saling melempar tanggungjawab.*

Rep:

Panji Islam